Meningkatkan efisiensi kerja melalui Perancangan tata letak fasilitas

ABSTRAK
          Perancangan tata letak memiliki dampak yang signifikan terhadap performasi perusahaan salah satu cara untuk meningkatkan performasi kerja adalah dengan memberikan jaminan kenyamanan  dan keselamatan kerja karyawan . Meminimasi resiko kesehatan menjadi hal penting dalam memberikan jaminan kenyamanan dan kesematan kerja karyawan .
Tata letak atau pengaturan dari fasilitas produksi dan area kerja yang ada merupakan landasan utama dalam dunia industri. Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja suatu industry. Dan perancangan yang sesuai dengan syarat pendirian suatu perusahaan .
Dengan adanya pernecanaan perencanaan dan perancangan tata letak fasilitas ini diharapkan agar aliran proses serta pemindahan bahan yang ada di salam suatur perusahaan berjalana dengan lancer. Kelancarn proses produksi dapat meminumkan biaya dan mengoptimalkan keuntungan yang di peroleh selain itu , perencanaan dan perancangan tata letak fasilitas ini juga berguna untuk mengoptimalkan hubungan antar aktivitas.
                                                   BAB I
PENDAHULUAN
 1.1.         Latar Belakang

Sistem besar sebuah perusahaan manufaktur dipengaruhi oleh kelancaran faktorfaktor
pembangunnya, seperti sumber daya manusia, finansial, sistem informasi,serta
beberapa faktor lain. Termasuk didalamnya produksi menjadi salah satu faktor yang
sangat krusial bagi kelangsungan perusahaan manufaktur. Tanpa adanya proses produksi
sebuah perusahaan tidak akan berjalan dengan lancar. Bagian produksi memiliki
karakterisitik dan penempatan yang khusus didalam perusahaan manufaktur, yang
kelancarannya akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Salah satu
factor kelancaran produksi adalah penempatan tata letak atau layout fasilitas produksi
yang efisien. Mesin-mesin produksi, alat material handling, hingga penempatan operator
harus diperhatikan tata letaknya, sehingga berpengaruh pada aliran produksi dan
perpindahan komponen produk yang sedang dalam proses pengerjaan (works in process).
Layout yang dibuat biasanya sesuai dengan urutan produksi pada saat work in process
sehingga bisa mencapai hasil yang efisien.
Perancangan tata letak fasilitas merupakan salah satu langkah didalam perencanaan
suatu pabrik secara lebih luas. Pemilihan dan penempatan alternatif layout merupakan
langkah yang kritis dalam proses perencanaan fasilitas produksi, karena disini layout
yang dipilih akan menentukan hubungan fisik dari aktivitas-aktivitas produksi yang
berlangsung1
 Dalam kenyataannya, layout yang diterapkan dalam perusahaan
manufaktur masih banyak yang belum sesuai dan efisien. Ada banyak bagian yang perlu
diperhatikan dalam perancangan tata letak bagian produksi secara keseluruhan. Ada
beberapa jenis layout yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan bagian produksi,
diantaranya tata letak proses (process layout), tata letak produk (product layout), tata
letak posisi tetap (fix position layout), dan tata letak teknologi kelompok (group
technology layout)2.
Dimana pengerjaan perancangan tata letak
masih menggunakan metode konvensional, maka dibutuhkan sebuah metode usulan baru
dengan menggunakan metode cellular manufacturing yang diharapkan dapat menjadi
perbandingan dan dapat diaplikasikan secara langsung dalam kegiatan praktikum
selanjutnya. Dengan menggunakan cellular manufacturing juga memiliki keunggulan
tersendiri, dimana keunggulan tersebut diantaranya pemindahan barang menjadi
berkurang, waktu work in process berkurang, waktu penyelesaian (throughput time)
berkurang, waktu setup berkurang, ukuran batch menjadi ideal, konsentrasi keahlian,
pengendalian persediaan lebih mudah, aliran komponen dan tools lebih sederhana, waktu
pengiriman berkurang, pengurangan kebutuhan luas lantai3.
Semua metode tersebut akan disimulasikan dalam perancangan tata letak fasilitas
produksi pabrik Jetrike dan Otoped karena mengikuti praktikum sebelumnya. Sehingga
hasil perancangan ini dapat dibandingkan secara setara dengan hasil praktikum dengan
metode pengerjaan yang konvensional. Selanjutnya, hasil simulasi akan penulis tuangkan
dalam penelitian yang berjudul “Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi dengan
Menggunakan Group Technology (Simulasi pada Perusahaan Jetrike dan Otoped)”.



1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil perancangan tata letak faslitas dalam membuat layout untuk
produk jetrike dan otoped masih menggunakan sistem yang konvensional, maka akan
diadakan perancangan ulang dengan menggunakan group technology sehingga
mendapatkan hasil yang efisien dalam proses produksi, adapula pertanyaan yang akan
diajukan untuk memenuhi perancangan yang akan dilakukan, yaitu sebagai berikut ini:
Bagaimana perancangan layout yang baik agar mendapatkan hasil yang efisien?

1.4. Pembatasan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, perumusan masalah dan tujuan, maka
terdapat batasan-batasan yang akan dibahas dalam penelitian.
1. Hanya membatasi dua produk, yaitu produk jetrike dan produk otoped.
2. Hanya akan menggunakan metoda yang ada pada group technology.
3. Hanya membatasi tata letak produksi jetrike dan otoped.
4. Hasil yang didapatkan akan dijadikan simulasi atau perancangan untuk layout
produk jetrike dan produk otoped untuk kedepannya.


1.5. Sistematika Penulisan
BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuanpenelitian, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB 2: LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori yang menjadi pedoman dari penelitian ini dan berkaitan dengan
permasalahan konsep system manufaktur seluler, proses produksi juga referensi-referensi
lainnya.

BAB 3: METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang langkah-langkah dari awal sampai akhir yang
dilakukan untuk menyelesaikan masalah dan mengenai pendekatan dan model masalah.

BAB 4: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi data-data hasil pengamatan yang diperoleh dari data praktikum
perancangan tata letak fasilitas yang pada akhirnya akan digunakan sebagai dasar
pembuatan analisis.

BAB 5: ANALISIS
Pada bab ini membahas tentangan alisis dari hasil pemecahan masalah yang telah
dilakukan pada bab sebelumnya.

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan usulan yang
diberikan bagi objek penelitian yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki layout produksi dalam sebuah pabrik

Komentar

Postingan Populer