Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Kredibilitas Perusahaan

Abstrak
Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat potensial untuk perusahaan dalam negeri maupun perusahaan asing. Banyaknya perusahaan ini menciptakan adanya suatu persaingan bisnis. Perusahaan dapat menjadi pemenang bisnis apabila mampu menjaring pelanggan sebanyak – banyaknya. Jika perusahaan dapat mampu menjaring pelanggan sebanyak – banyaknya maka perusahaan tersebut dapat memperoleh keuntungan yang sebesar – besarnya.
Dengan kondisi persaingan yang ketat tersebut, hal utama yang harus diprioritaskan oleh perusahaan adalah kepuasan pelanggan agar mampu bertahan, bersaing dan menguasai pasar. Perusahaan harus mengetahui hal – hal apa yang harus dianggap penting oleh pelanggan dan perusahaan berusaha untuk meningkatkan kinerja sebaik mungkin, sehingga dapat memuaskan pelanggan.
Kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan pada tingkat internasional dan nasional. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh kualitas pelayanan yang baik, sehingga jaminan produk menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan yang ada saat ini khususnya dijadikan sebagai tolok ukur keunggulan daya saing perusahaan.
Namun tidak semua perusahaan menyadari akan pentingnya kepuasan pelanggan. Mereka tidak memiliki budget yang memadai untuk program kepuasan pelanggan. Mereka juga tidak memiliki SDM yang benar – benar fokus memperhatikan kepuasan pelanggan. Melihat situasi ini, dalam upaya untuk menigkatkan kepuasan pelanggan, Indonesia memerlukan perubahan yang revolusi atau perubahan radikal.

Kata Kunci: Perusahaan, persaingan, kepuasan pelanggan, SDM. 

Abstract
Country`s population very large being market which is really potential to domestic firms and foreign companies. Many companies it created to a business competition. Company can be the winner business when capable of capture customer as much as  many. If the company can be able to capture customer as much as  many so the company can gain a of  magnitude.
With the condition of an intense competition the, the main thing that have to be prioritized by the company is customer satisfaction to be able to survive, compete with and was the dominant. Companies should found out about terms of what he has to be considered important by customers and the company tried to improve the performance as well as possible, so that it can satisfy customers.
Satisfaction and dissatisfaction customers be the subject of warm to talk about on the international level and national .Customer satisfaction determined by good service quality , so that security products a top priority for each company current especially used as as a measure excellence competitiveness company .
But not all company aware of the importance of customer satisfaction .They do not have budget base adequate to program customer satisfaction .They also do not have resources right focus see customer satisfaction .See the situation this , in an effort to increase customer satisfaction , indonesia needs changes revolution or radical change.
Keywords: company , competition , customer satisfaction , human resources

Bab 1.
Pendahuluan
Setiap organisasi selalu berusaha untuk mencapai tujuannya, sehingga, mereka harus berkonsentrasi pada beberapa aspek. Salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM) organisasi yang dipandang sebagai sumber penting. Organisasi diharapkan untuk selalu menjaga tenaga kerja yang terlatih dengan baik dan efektif (Nimalathasan, 2012). Apalagi organisasi yang bergerak di bidang jasa, menjaga kinerja karyawan merupakan salah satu cara untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah keluaran dari proses kinerja sebuah perusahaan yang dirasakan oleh seorang konsumen, dimana hasilnya sesuai dengan harapan konsumen tersebut (Kotler, 2000).
Seorang pelanggan akan terpuaskan jika harapannya terpenuhi dan merasa sangat gembira jika harapannya terlampaui. Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan kualitas, dimana akan berdampak langsung pada prestasi produk. Jika dikaitkan dengan industri jasa, seperti rumah sakit (RS) maka yang dimaksud dengan produk adalah pelayanan yang diberikan oleh SDM/karyawan perusahaan kepada konsumennya, dalam hal pasien. Hal ini menunjukkan bahwa peranan SDM (karyawan) untuk tetap menjaga kepuasan pelanggan sangat besar Persaingan yang semakin ketat menuntut sebuah lembaga penyedia jasa/layanan untuk selalu memanjakan konsumen/pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik.
Para pelanggan akan mencari produk berupa barang atau jasa perusahaan yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepadanya. Oleh karena itu, sebuah perusahaan tidak cukup hanya mengejar kepuasan pelanggan. Perusahaan harus mencari dan menciptakan pelanggan baru serta tetap mempertahankan pelanggan-pelanggan setia yang sudah ada. Menurut Ellitan dalam Marianah (2012) bahwa memberikan pelayanan-pelayanan unggul merupakan sebuah strategi yang menang karena menghasilkan lebih banyak pelanggan baru, lebih sedikit kehilanganpelanggan, lebih banyak penyekatan dari persaingan harga dan lebih sedikit kesalahan yang membutuhkan kinerja pelayanan. Pelayanan merupakan komponen nilai pokok yang menggerakan setiap perusahaan untuk sukses.


Bab 2. Landasan teori
Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) bagi suatu produk merupakan perbandingan antara apa yang diharapkan pelanggan dan apa yang dirasakan pelanggan ketika menggunakan produk tersebut (expected product – performance product).
Dalam indeks kepuasan pelanggan, hal yang mempengaruhi adalah :
1. Kualitas produk. Konsumen atau pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Indikatornya, jika konsumen merasakan performance product sama atau melebihi expected product, maka konsumen merasa puas dengan produk tersebut.
2. Kualitas pelayanan. Komponen untuk kepuasan pelanggan ini akan merasa puas apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan. Kemampuan dalam memahami pelanggan dengan berupaya memahami pelanggan dan kebutuhan spesifik mereka, memberikan perhatian individual, dan mengenal pelanggan regular. Dalam banyak hal, kualitas pelayanan sering kali mempunyai daya diferensiasi yang lebih kuat dibandingkan kualitas produk.
3. Faktor emosional. Konsumen yang merasa bangga dan mendapat keyakinan bahwa orang lain akan kagum akan cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasannya bukan karena kualitas produk tersebut tetapi social value yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap produk tertentu.
4. Harga. Produk mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan value yang lebih tinggi kepada pelanggannya. Jelas faktor harga juga merupakan faktor yang penting bagi pelanggan untuk mengevaluasi tingkat kepuasannya.
5. Kemudahan dan biaya untuk mendapatkan produk atau suatu jasa. Hal ini berarti lokasi mudah dijangkau, waktu mengantri atau menunggu tidak terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan mudah diakses, dan jam operasi nyaman. Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu mengeluarkan waktu untuk mendapatkan suatu produk/jasa akan cenderung puas terhadap produk/jasa tersebut. Teori kepuasan pelanggan bergantung pada evaluasi pelanggan terhadap masing – masing komponen tersebut. Selain itu, pelanggan juga akan memberikan bobot yang berbeda – beda untuk setiap komponen tersebut.

Bab 3. Penutup
3.1 Kesimpulan & Saran
Berdasarkan pembahasan hasil pemikiran di atas, maka ada beberapa simpulan yang diuraikan sebagai berikut pertama, adanya perhatian yang baik terhadap kepuasan kerja karyawan akan mampu meningkatkan kinerjanya. Jika ada peningkatan kemampuan teknis dan interpersonal, hal tersebut menandakan adanya peningkatan kinerja. Kedua, pengelolaan kinerja karyawan yang baik terbukti akan mampu meningkatkan kepuasan pelanggan rumah sakit. Karyawan yang mampu menunjukkan kemampuan teknis maupun interpersonalnya dengan baik, akan senantiasa berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, yang dalam hal ini adalah pasien rumah sakit.
 Jika tidak ada keluhan atau komplain dari pelanggan, hal tersebut menandakan bahwa pelanggan, merasakan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan. Ketiga, kepuasan kerja karyawan mampu meningkatkan kepuasan pelanggan atau dengan kata lain kepuasan karyawan mengakibatkan kepuasan pelanggan. Ketika konsumen internal (karyawan) merasa bahagia/senang dan puas dalam bekerja, mereka akan memperlakukan konsumen eksternal dengan baik. Adanya perlakuan yang baik dari karyawan kepada pelanggan, akan menimbulkan rasa puas dalam dirinya, sehinggaa akan menumbuhkan hubungan baik dan mengakibatkan loyalitas pelanggan.

Daftar Pustaka


Komentar

Postingan Populer